Sebagai kelanjutan pemilihan jalan, dalam surat Ath-Thur Allah menegaskan bahwa nasib manusia di akhirat sangat bergantung dengan apa yang telah dilakukannya di dunia. Ayat yang menjadikan pokok bahasan surat ini adalah firman Allah swt.

….كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌۭ ٢١

“Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Ath-Thur: 21)

Oleh karena itu Allah Jalla Jalaluhu Memberikan gambaran terkait apa yang kita kerjakan dalam hal ini khususnya bagi para pendosa mereka akan menemui nasibnya,

فَوَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ ١١ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى خَوْضٍۢ يَلْعَبُونَ ١٢ يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ١٣ هَـٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِى كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ ١٤ أَفَسِحْرٌ هَـٰذَآ أَمْ أَنتُمْ لَا تُبْصِرُونَ ١٥ ٱصْلَوْهَا فَٱصْبِرُوٓا۟ أَوْ لَا تَصْبِرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْكُمْ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ١٦

Maka celakalah pada hari itu orang-orang yang mendustakan. Orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan (perbuatan dosa), pada hari (ketika) itu mereka di dorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.” Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan.” (Ath-Thur: 11-16)

Namun ini tentu berbeda dengan mereka yang bertaqwa, kita dapat melihat tempat kembalinya sesuai dengan apa yang di kerjakannya,

إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍۢ وَنَعِيمٍۢ ١٧ فَـٰكِهِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَىٰهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ ١٨ كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ١٩

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” (Ath-Thur: 17-19)

Ayat sangat jelas memberikan kita gambaran dan pesan untuk memilih satu dari dua jalan, yaitu kebaikan atau keburukan. Yang mana kita ketahui antara kebaikan dan keburukan tidak mungkin dapat bertemu, hal ini bisa kita dapatkan dalam banyak ayat Al-Quran yang menjanjikan surga bagi mereka yang bertaqwa dan neraka bagi yang igkar. Tentu semua ini dijelaskan agar membuat jiwa kaum mukminin terkesn dan ayat-ayat Al-Quran berpengaruh terhadap kaum muslimin, oleh karena itu hadirlah ayat-ayat yang menjelasakn mengapa orang beriman mendapat kemenangan?

قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ ٢٦ فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَىٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ ٢٧ إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْبَرُّ ٱلرَّحِيمُ ٢٨

Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.” (Ath-Thur: 26-29)

Setelah kita membaca ayat ini maka timbul pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri masing-masing. Apakah anda sudah menentukan pilihan? Tidak anda rindu bersama mereka?