
Sebagaumana Nabi Musa sekalipun beliau memiliki kedudukan mulia di sisi Allah karena menjadi salah satu rasul Ulul Azmi, hal itu tidak membuatnya cukup dengan ilmu yang dimilikinya. Bahkn katika diberitahu bahwa ada hamba Allah yang memiliki ilmu yang tidak dimiliki olehnya, beliau langsung bergegas menemu orang yang dimaksud.
Maka, bernarlah apa yang dikatakan oleh Qatadah Rahimahullah (w. 117 H). Perkataan Qatadah ini disebutkan oleh Ibnu Abdul Barr Rahimahullah (w. 463 H) dalam bukunya, Jami’ Bayan Al-Iman wa Fadhlih (1/418):
وَقَالَقَتَادَةُ: «لَوْكَانَأَحَدٌيَكْتَفِي مِنَ الْعِلْمِ بِشَيْءٍ لَاكْتَفَى مُوسَى وَلَكِنَّهُ قَالَ: ﴿هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا﴾ [الكهف: ٦٦]»
Qatadah menfatakan, Seadainya ada orang yang merasa cukup dengan ilmu, maka Misa a.s tentu sudah merasa cukup, tetapi beliau berkata, “Bolehka aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajatrkan kepadamu?” (Al-Kahfi [18]: 66]
“Belajarlah karena Allah. Kelak Allah akan mendatangkan orang besar untuk mengambil manfaat dari ilmumu, sekalipun kami berada dibalik lautan.”
Syaikh Abdullah Balqasim Hafizhahullah.
I need to to thank you for this very good read!! I absolutely enjoyed every bit of it. I have got you book-marked to check out new stuff you postÖ
[url=https://lisinopril.best/]cost for generic lisinopril[/url]
[url=http://baclofen.cyou/]baclofen 30 mg tablet[/url]