SEMUA KARENA DO’A
Do’a adalah ibadah berdasarkan firman Allah :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40 : 60].
Ayat ini memberikan jaminan terkabulnya sebuah do’a dari makhluq yang bernama manusia. bahkan Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/267-268].
doa tidak hanya sekedar ungkapan permintaan dan keinginan semata tapi lebih dari itu hakekatnya do’a mengandung makna tauhid, bagaimana hamba meyakini bahwa sebuah kata yang tadinya hanya ucapan akan menjadi kenyataan dengan izin Allah SWT.
bahkan doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الْدُعَاءُ
“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]
Hal ini bisa kita saksikan betapa dahsyat do’a dalam memuliakan orang-orang paling mulia yaitu para Nabi dan Rasul, ini bisa kita konfirmasi dalam setiap do’a-do’a yang mereka panjatkan
Doa-doa Para Nabi & Rasul
Do’a Nabi Adam as.
رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
[Surat Al-A’raf: 23]
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Do’a Nabi Nuh as.
رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيۡتِيَ مُؤۡمِنٗا وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۖ
[Surat Nuh: 28]
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu-bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.”
Do’a Nabi Ayyub as.
رَبِّ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
[Surat Al-Anbiya’: 83]
“(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
Nabi Ibrahim as.
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ
[Surat Ibrahim: 40]
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Nabi Nabi Yunus as.
لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
[Surat Al-Anbiya’: 87]
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Do’a Nabi Musa as.
رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي
[Surat Thaha: 25-38]
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, Dan mudahkanlah untukku urusanku, Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, Agar mereka mengerti perkataanku.”
Do’a Nabi Syu’aib as.
رَبَّنَا ٱفۡتَحۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ قَوۡمِنَا بِٱلۡحَقِّ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰتِحِينَ
[Surat Al-A’raf: 89]
“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah Pemberi keputusan terbaik.”
Do’a Nabi Yusuf as.
أَنتَ وَلِيِّۦ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ تَوَفَّنِي مُسۡلِمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ
[Surat Yusuf: 101]
“(Wahai Tuhanku) Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang salih.”
Do’a Nabi Muhammad SAW.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
[Surat Al-Baqarah: 201]
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”